widget

Minggu, 07 September 2014

Cerpen

 Tersesat
Pada suatu hari yang cerah, ada dua pelajar yang bernama Barko dan Edward  yang sedang berjalan-jalan mencari uang di di kamar Jeremi.
“Hey Edward , aku menemukan uang 500 rupiah di bawah kasurmu!” Ucap Barko dengan sangat girang setelah berjam-jam mencari uang 500 rupiah tersebut.
Akhirnya, setelah mereka membeli permen dengan uang tersebut, mereka tersasar. Mereka sedih karena tidak tahu arah jalan pulang. Tanpa berpikir panjang, Barko mengajak Edward untuk berlari tanpa tujuan dan berharap dapat kembali ke rumah Edward. Mereka berlari-lari berjam-jam mengelilingi kampung sampai warga setempat terheran-heran.
“Barko, aku sudah tidak kuat lagi!” Ucap Edward tersengal-sengal.
“Yah, cupu nih Edward, udah lah, beberapa mil lagi pasti kita akan menemukan rumahmu, kamu kan juga pemain sepak bola liga Kampung Makmur, pasti tenaganya gak habis-habis.” Bujuk Barko pada Edward.
“Bumi ini memang sebesar apa sih?! kayaknya kita dari tadi berjalan tak bisa menemukan rumahmu.” Ucap Edward dengan kesal.
“Bumi itu Planet yang besar, kayak perutmu yang bulat.” Balas Barko pada Edward.
Beberapa meter dari tempat Edward dan Barko berdiri, ada seorang Satpam yang penasaran apa yang terjadi dengan kedua anak tersebut. Saptam tersebut mendatangi Edward dan Barko dengan perlahan. “Kalian kenapa? Kalian orang normal kan? Apa yang kalian lakukan tengah malam begini?” Tanya satpam tersebut dengan heran.
“Kita tersesat Pak, saya tinggal di Jl. Jawa Tenggara no. 18, apakah bapak tau tempatnya?” Tanya Edward dengan percaya diri.
“Oh itu, kalau itu saya tau, deket kok dari sini, nanti adek ke perempatan sebelah sana terus belok kanan.” Jawab Satpam tersebut.
“Oooo, begitu ya pak. Kalau begitu terima kasih ya sudah mau membantu kami.” Ucap Edward.
Akhirnya Edward dan Barko pergi ke permpatan dan belok kanan. mereka sangat bahagia, bangga dan menggila karena sudah bisa kembali ke rumah Edward.
“Edward, kita sudah sampai dirumahmu, sekarang aku mau pulang, apakah kau bisa mengantarkanku? Soalnya aku tidak berani malam-malam berjalan sendiri.” Tanya Barko.
Edward pun akhirnya mengantarkan Barko kembali ke rumahnya.Mereka berdua pun langsung senang hatinya saat menemukan rumah mereka masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar